TEORI PRODUSEN
Teori
Produsen adalah teori yang menjelaskan tentang kegiatan memproduksi dalam
jangka pendek antara tingkat produksi dengan jumlah faktor-faktor produksi dan
hasil penjualan outputnya. Produksi jangka pendek adalah sebagian faktor
seorang produsen dalam melakukan proses produksi untuk mencapai tujuannya harus
menentukan dua macam keputusan:
1. berapa output yang harus diproduksikan.
2. berapa dan dalam kombinasi bagaimana faktor-faktor produksi (input) dipergunakan.
1. berapa output yang harus diproduksikan.
2. berapa dan dalam kombinasi bagaimana faktor-faktor produksi (input) dipergunakan.
Siapa produsen?
Badan usaha, yakni kumpulan individu yang secara
bersama-sama melakukan kegiatan usaha. Badan usaha selanjutnya dapat
dikelompokkan kedalam dua kategori, yakni:
Badan hukum.
Menurut
hukum, badan usaha yang dapat dikelompokkan ke dalam kategori badan hukum
adalah yayasan, perseroan terbatas dan koperasi.
Bukan badan hukum.
Jenis badan
usaha selain ketiga bentuk badan usaha diatas dapat dikategorikan sebagai badan
usahan bukan badan hukum, seperti firma, atau sekelompok orang yang melakukan
kegiatan usaha secara insidentil. Misalnya, pada saat mobil Anda mogok karena
terjebak banjir, ada tiga orang pemuda yang menawarkan untuk mendorong mobil
Anda dengan syarat mereka diberi imbalan Rp. 50.000,-. Tiga orang ini dapat
dikategorikan sebagai badan usaha bukan badan hukum.
Asumsi-asumsi
Teori produksi memiliki dua teori
berubah, dimisalkan terdapat dua faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya.
Dan inilah dua teori yg bisa berubah itu :
1. Kurva Produksi Sama (Isoquant)
Isoquant adalah kurva yang menunjukkan gabungan dua factor produksi yang akan mewujudkan tingkat produksi yang sama.
Fungsi Isoquant : Q = TK.M (standar).
2. Garis Biaya Sama (Isocost)
Untuk menghemat biaya produksi dan memaksimalkan keuntungan, perusahaan harus meminimumkan biaya produksi. Untuk membuat analisis mengenai peminimuman biaya produksi perlulah dibuat garis biaya sama atau isocost. Garis ini menggambarkan gabungan factor-faktor produksi yang dapat diperoleh dengan menggunakan sejumlah biaya tertentu.
Fungsi Isocost : C=Ptk.TK + PmM
Isoquant adalah kurva yang menunjukkan gabungan dua factor produksi yang akan mewujudkan tingkat produksi yang sama.
Fungsi Isoquant : Q = TK.M (standar).
2. Garis Biaya Sama (Isocost)
Untuk menghemat biaya produksi dan memaksimalkan keuntungan, perusahaan harus meminimumkan biaya produksi. Untuk membuat analisis mengenai peminimuman biaya produksi perlulah dibuat garis biaya sama atau isocost. Garis ini menggambarkan gabungan factor-faktor produksi yang dapat diperoleh dengan menggunakan sejumlah biaya tertentu.
Fungsi Isocost : C=Ptk.TK + PmM
Biaya Produksi
Biaya produksi dapat didefinisikan sebagai semua
pengeluaran yang dilakukan oleh firma untuk memperoleh faktor-faktor produksi
dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang
diproduksikan firma tersebut. Biaya produksi yang dikeluarkan setiap firma
dapat dibedakan kepada dua jenis biaya, yaitu biaya eksplisit dan biaya
tersembunyi (imputed costs).
Biaya eksplisit adalah pengeluaran-pengeluaran perusahaan
yang berupa pembayaran dengan uang untuk mendapatkan faktor-faktor produksi dan
bahan mentah yang dibutuhkan firma. Sedangkan biaya tersembunyi adalah taksiran
pengeluaran atas faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh firma itu sendiri.
Pengeluaran seperti itu antara lain adalah pembayaran untuk keahlian
keusahawanan produsen tersebut, modalnya sendiri yang digunakan dalam
perusahaan, dan bangunan perusahaan yang dimilikinya.
Dua jenis biaya produksi
1. Biaya
eksplisit adalah pengeluaran perusahaan yang berupa pembayaran dengan
uang untuk mendapatkan faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan
perusahaan.
2. Biaya implisit adalah perkiraan pengeluaran
(biaya) atas faktor produksi yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri.
Jangka waktu analisis
1. Jangka pendek, yaitu jangka waktu dimana sebagian faktor produksi tidak
dapat ditambah jumlahnya.
2. Jangka panjang, yaitu jangka waktu
dimana semua faktor produksi bersifat variabel.
·
Beberapa pengertian
biaya dalam jangka pendek
1. Biaya
tetap total (total fixed cost)
Biaya tetap total yaitu keseluruhan
biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor produksi yang
bersifat tetap.
Contoh : pembelian mesin, bangunan dll
2. Biaya
variabel total (total variable cost)
Biaya variabel total yaitu keseluruhan
biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh factor produksi yang
bersifat variabel. Misalnya biaya tenaga kerja, pembelian bahan baku, bahan
penolong dll.
3. Biaya
marjinal (marginal cost)
Biaya marjinal yaitu kenaikan biaya
yang dikeluarkan perusahaan sebagai akibat kenaikan satu unit output. [MCn =
TCn - TCn-1]
4. Biaya
tetap rata-rata (per unit) atau (average fixed cost)
Biaya tetap rata-rata yaitu biaya
tetap yang dibebankan ke
pada satu unit output. [AFC = TFC / Q]
5. Biaya
variabel rata-rata (per unit) atau (average variable cost)
Biaya variabel rata-rata yaitu biaya
variabel yang dibebankan kepada kepada setiap unit output. [AVR = TVC/Q]
6. Biaya
total (total cost)
Biaya total yaitu keseluruhan biaya
produksi yang digunakan untuk menghasilkan sejumlah output tertentu baik yang
bersifat tetap maupun variabel. [TC = TFC + TVC]
7. Biaya
rata-rata (average cost)
Biaya rata-rata Yaitu biaya diproduksi
yang diperhitungkan untuk setiap unit output.[AR = TC/Q]
Keuntungan
Biaya marginal memegang peranan yang
sangat penting di dalam pertimbangan seorang produsen ketika menentukan jumlah
produksi yang perlu dihasilkan. Telah dinyatakan bahwa tujuan dari setiap
produsen ialah untuk memaksimumkan keuntungannya. Pada tingkat produksi yang
manakah keuntunngan maksimum dicapai? Dua cara dapat digunakan untuk
menentukannya, yaitu :
- Dengan memproduksikan barang pada tingkat di mana perbedaan di antara hasil penjualan total dengan ongkos total adalah yang paling maksimum.
- Dengan memproduksikan barang pada tingkat di mana hasil penjualan marginal = biaya marginal.
Cara yang pertama tidak memerlukan
penjelasan yang panjang. Keuntungan adalah perbedaan di antara hasil penjualan
total dengan biaya total, maka keuntungan adalah maksimum apabila perbedaan di
antara dua faktor di atas mencapai maksimum.
Namun ada cara simple untuk menentukan keuntungan, yaitu : Penerimaan(pendapatan) - Pengeluaran(biaya)
Jadi penerimaan
(pendapatan) yang kita dapatkan dari penjualan kita di kurang
pengeluaran(biaya) yang kita keluarkan untuk biaya kita dalam berdagang
tersebut.
Sumber :
http://bintanglupin.wordpress.com/2014/04/30/perilaku-produsen-dan-biaya-produksi/