Sebelumnya saya sudah membahas tentang penalaran, apa ada yg masih ingat? Oke saya ulang kembali, penalaran adalah suatu proses berfikir untuk mendapatkan suatu kesimpulan dari data-data yang ada. Atau bisa membuka LINK ini untuk membahas tentang penalaran,
Oke kita lanjutkn dengan penalaran induktif, ada yang tau tetang penalaran ini? Jika tidak tahu saya akan membahas lebih lanjut untuk penalran ini, silahkan dibaca.
Penalaran
Induktif
Penalaran
Induktif merupakan cara berpikir dimana ditarik suatu kesimpulan yang bersifat
umum dari kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat have
fun, keuntungannya adalah bersifat ekonomis dan dimungkinkan proses penalaran
selanjutnya.
Penalaran
induktif sehubungan misi dengan empirisme. Secara empirisme, ilmu memisahkan
antara semua pengetahuan yang sesuai fakta dan yang tidak. Sebelum teruji
secara empiris, semua penjelasan yang diajukan hanyalah bersifat sementara.
Penalaran
induktif ini berpangkal pada fakta empiris untuk menyusun suatu penjelasan
umum, teori atau kaedah yang berlaku umum. Induksi berlangsung dengan
generalisasi dan ekstrapolasi pendapat dimana tidak mungkin mengamati semua
fakta yang ada, sehingga kesimpulan induktif bersifat most likely probability.
Contohnya,
lumba-lumba menyusui anaknya, gajah menyusui anaknya, begitu juga dengan kambing
dan manusia. Secara induksi dapat disimpulkan bahwa semua mamalia menyusui
anaknya.
Setelah
menguraikan pengertian dari penalaran induktif itu sendiri seperti yang dapat
dilihat di atas, penalaran
induktif mempunyai 3 jenis yaitu :
I.
Generalisasi
Generalisasi
adalah proses penalaran berdasarkan 2 pengamatan atas sejumlah gejala dengan
sifat-sifat tertentu mengenai sernua atau sebagian dari gejala serupa itu.
Contoh :
Jika ada bensin, mobil
dapat dikendarai.
Jika ada bensin, motor
dapat dikendarai.
Jika ada bensin, truk
dapat dikendarai.
Generalisasi : Jika ada
bensin semua kendaraan bermotor dapat
dikendarai.
Pernyataan “Jika ada bensin semua kendaraan bermotor dapat
dikendarai” hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah
diselidiki kebenarannya.
Contoh kesalahannya :
Chelsa Olivia adalah
pemain sinetron, namun tidak terlalu pandai bernyanyi.
Generalisasi
mempunyai 2 jenis, yaitu :
Generalisasi sempurna
atau yang bisa juga disebut generalisasi
tanpa loncatan induktif adalah sebuah generalisasi dimana seluruh fenomena
yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
Contoh : Sensus
penduduk
Generalisasi tidak sempurna
atau yang bisa juga disebut generalisasi
dengan loncatan induktif adalah generasi yang mengambil kesimpulan dari
sebagian fenomena yang diselidiki atau hanya mengambil beberapa sampel yang
belum tentu mewakili semuanya.
Contoh : Hampir seluruh
pria suka kepada wanita yang cantik dan putih.
Namun, Generalisasi
yang tidak sempurna juga dapat menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur
pengujian yang benar.
Prosedur pengujian atas
generalisasi tersebut adalah:
1. Jumlah sampel yang
diteliti terwakili.
2. Sampel harus
bervariasi.
3. Mempertimbangkan
hal-hal yang menyimpang dari fenomena umum/ tidak umum.
II.
Analogi
Analogi
adalah sebuah proses penalaran yang bertolak dari dua peristiwa khusus yang
mirip satu sama lain, kemudian menyimpulkan bahwa apa yang berlaku untuk suatu
hal akan berlaku pula untuk hal yang lain. Tujuan analogi induktif ini sebagai
berikut:
Contoh sebuah analogi:
Peternakan
merupakan aspek perekonomian yang penting dan menjanjikan. Selain dapat menjadi
lahan pendapatan, peternakan juga memiliki dampak positif meningkatkan gizi
masyarakat. Pengembangan peternakan dapat memenuhi kebutuhan daging warga
sehingga negara tidak perlu mengimpor daging dari luar. Pertanian juga
merupakan aspek perekonomian yang penting. Pengembangan pertanian dapat memenuhi
kebutuhan beras warga sehingga impor dari luar tidak diperlukan.
III.
Kausalitas
Hubungan
sebab akibat dimulai dari beberapa fakta yang kita ketahui. Dengan
menghubungkan fakta yang satu dengan fakta yang lain, dapatlah kita sampai
kepada kesimpulan yang menjadi sebab dari fakta itu atau dapat juga kita sampai
kepada akibat fakta itu.
Contoh penalaran
hubungan sebab akibat:
Belajar
menurut pandangan tradisional adalah usaha untuk memperoleh sejumlah ilmu
pengetahuan. “Pengetahuan” mendapat tekanan yang penting, oleh sebab
pengetahuan memegang peranan utama dalam kehidupan manusia. Pengetahuan adalah
kekuasaan. Siapa yang memiliki pengetahuan, ia yang memegang kuasa dan bisa
memerintah orang lain untuk menurutinya.
Contoh penalaran
hubungan akibat sebab:
Dewasa
ini kenakalan remaja sudah menjurus ke tingkat kriminal. Remaja tidak hanya
terlibat dalam perkelahian-perkelahian biasa, tetapi sudah berani menggunakan
senjata tajam. Remaja yang telah kecanduan obat-obat terlarang tidak
segan-segan merampok bahkan membunuh. Hal ini selain disebabkan kurangnya
perhatian dari orang tua dan pengaruh masyarakat, pengaruh televisi dan coat
pun cukup besar.
Contoh penalaran
hubungan Akibat-akibat:
Akibat-akibat
adalah suatu penalaran yang menyiratkan penyebabnya. Peristiwa “akibat”
langsung disimpulkan pada suatu akibat yang lain.
sumber:
http://www.kaskus.es/penalaran-dan-penalaran-induktif/