Senin, 23 Maret 2015

PENALARAN INDUKTIF

Sebelumnya saya sudah membahas tentang penalaran, apa ada yg masih ingat? Oke saya ulang kembali, penalaran adalah suatu proses berfikir untuk mendapatkan suatu kesimpulan dari data-data yang ada. Atau bisa membuka   LINK   ini untuk membahas tentang penalaran,
Oke kita lanjutkn dengan penalaran induktif, ada yang tau tetang penalaran ini? Jika tidak tahu saya akan membahas lebih lanjut untuk penalran ini, silahkan dibaca.


Penalaran Induktif

Penalaran Induktif merupakan cara berpikir dimana ditarik suatu kesimpulan yang bersifat umum dari kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat have fun, keuntungannya adalah bersifat ekonomis dan dimungkinkan proses penalaran selanjutnya.

Penalaran induktif sehubungan misi dengan empirisme. Secara empirisme, ilmu memisahkan antara semua pengetahuan yang sesuai fakta dan yang tidak. Sebelum teruji secara empiris, semua penjelasan yang diajukan hanyalah bersifat sementara.

Penalaran induktif ini berpangkal pada fakta empiris untuk menyusun suatu penjelasan umum, teori atau kaedah yang berlaku umum. Induksi berlangsung dengan generalisasi dan ekstrapolasi pendapat dimana tidak mungkin mengamati semua fakta yang ada, sehingga kesimpulan induktif bersifat most likely probability.
Contohnya, lumba-lumba menyusui anaknya, gajah menyusui anaknya, begitu juga dengan kambing dan manusia. Secara induksi dapat disimpulkan bahwa semua mamalia menyusui anaknya.

Setelah menguraikan pengertian dari penalaran induktif itu sendiri seperti yang dapat dilihat di atas, penalaran induktif mempunyai 3 jenis yaitu :

I. Generalisasi
Generalisasi adalah proses penalaran berdasarkan 2 pengamatan atas sejumlah gejala dengan sifat-sifat tertentu mengenai sernua atau sebagian dari gejala serupa itu.

Contoh :
Jika ada bensin, mobil dapat dikendarai.
Jika ada bensin, motor dapat dikendarai.
Jika ada bensin, truk dapat dikendarai.

Generalisasi : Jika ada  bensin semua kendaraan bermotor dapat dikendarai.

Pernyataan “Jika ada  bensin semua kendaraan bermotor dapat dikendarai” hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.

Contoh kesalahannya :
Chelsa Olivia adalah pemain sinetron, namun tidak terlalu pandai bernyanyi.

Generalisasi mempunyai 2 jenis, yaitu :

Generalisasi sempurna atau yang bisa juga disebut generalisasi tanpa loncatan induktif adalah sebuah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
Contoh : Sensus penduduk

Generalisasi tidak sempurna atau yang bisa juga disebut generalisasi dengan loncatan induktif adalah generasi yang mengambil kesimpulan dari sebagian fenomena yang diselidiki atau hanya mengambil beberapa sampel yang belum tentu mewakili semuanya.
Contoh : Hampir seluruh pria suka kepada wanita yang cantik dan putih.

Namun, Generalisasi yang tidak sempurna juga dapat menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur pengujian yang benar.
Prosedur pengujian atas generalisasi tersebut adalah:
1. Jumlah sampel yang diteliti terwakili.
2. Sampel harus bervariasi.
3. Mempertimbangkan hal-hal yang menyimpang dari fenomena umum/ tidak umum.

II. Analogi

Analogi adalah sebuah proses penalaran yang bertolak dari dua peristiwa khusus yang mirip satu sama lain, kemudian menyimpulkan bahwa apa yang berlaku untuk suatu hal akan berlaku pula untuk hal yang lain. Tujuan analogi induktif ini sebagai berikut:

Contoh sebuah analogi:

Peternakan merupakan aspek perekonomian yang penting dan menjanjikan. Selain dapat menjadi lahan pendapatan, peternakan juga memiliki dampak positif meningkatkan gizi masyarakat. Pengembangan peternakan dapat memenuhi kebutuhan daging warga sehingga negara tidak perlu mengimpor daging dari luar. Pertanian juga merupakan aspek perekonomian yang penting. Pengembangan pertanian dapat memenuhi kebutuhan beras warga sehingga impor dari luar tidak diperlukan.

III. Kausalitas

Hubungan sebab akibat dimulai dari beberapa fakta yang kita ketahui. Dengan menghubungkan fakta yang satu dengan fakta yang lain, dapatlah kita sampai kepada kesimpulan yang menjadi sebab dari fakta itu atau dapat juga kita sampai kepada akibat fakta itu.

Contoh penalaran hubungan sebab akibat:

Belajar menurut pandangan tradisional adalah usaha untuk memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan. “Pengetahuan” mendapat tekanan yang penting, oleh sebab pengetahuan memegang peranan utama dalam kehidupan manusia. Pengetahuan adalah kekuasaan. Siapa yang memiliki pengetahuan, ia yang memegang kuasa dan bisa memerintah orang lain untuk menurutinya.

Contoh penalaran hubungan akibat sebab:

Dewasa ini kenakalan remaja sudah menjurus ke tingkat kriminal. Remaja tidak hanya terlibat dalam perkelahian-perkelahian biasa, tetapi sudah berani menggunakan senjata tajam. Remaja yang telah kecanduan obat-obat terlarang tidak segan-segan merampok bahkan membunuh. Hal ini selain disebabkan kurangnya perhatian dari orang tua dan pengaruh masyarakat, pengaruh televisi dan coat pun cukup besar.

Contoh penalaran hubungan Akibat-akibat:

Akibat-akibat adalah suatu penalaran yang menyiratkan penyebabnya. Peristiwa “akibat” langsung disimpulkan pada suatu akibat yang lain.

 sumber:

http://www.kaskus.es/penalaran-dan-penalaran-induktif/

PENALARAN DEDUKTIF

Sebelumnya saya sudah membahas tentang penalaran, apa ada yg masih ingat? Oke saya ulang kembali, penalaran adalah suatu proses berfikir untuk mendapatkan suatu kesimpulan dari data-data yang ada. Atau bisa membuka   LINK   ini untuk membahas tentang penalaran,
Oke kita lanjutkn dengan penalaran deduktif, ada yang tau tetang penalaran ini? Jika tidak tahu saya akan membahas lebih lanjut untuk penalran ini, solahkan dibaca.


PENALARAN DEDUKTIF

Penalaran deduktif adalah cara berpikir dengan berdasar pada suatu pernyataan dasar untuk menarik kesimpulan. Pernyataan dasar tersebut merupakan premis, sedangkan kesimpulan merupakan implikasi pernyataan dasar tersebut.

Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi, yaitu yang dimulai dari hal-hal umum, menuju pada hal-hal yang lebih khusus atau hal-hal yang lebih rendah dalam proses pembentukan kesimpulan deduktif terebut dapat dimulai dai suatu dalil atau hukum menuju kepada hal-hal yang nyata/real.

Jenis Penalaran Deduktif

I. Silogisme

Silogisme adalah suatu pengambilan kesimpulan dari dua macam keputusan (yang mengandung unsur yang sama dan salah satunya harus complete), suatu keputusan yang ketiga yang kebenarannya sama dengan dua keputusan yang mendahuluinya. Dengan kata lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan.

Macam-Macam Silogisme

A. Silogisme Kategorik

Silogisme Kategorik Adalah silogisme yang semua posisinya merupakan proposisi kategorik ,demi lahirnya konklusi maka pangkal umum tempat kita berpijak harus merupakan proposisi complete, sedangkan pangkalan khusus tidak berarti bahwa proposisinya harus partikuler atau singuler, tetapi bisa juga proposisi complete tetapi ia diletakkan di bawah aturan pangkalan umumnya. Pangkalan khusus bisa menyatakan permasalahan yang berbeda dari pangkalan umumnya, tetapi bisa juga merupakan kenyataan yang lebih khusus dari permasalahan umumnya. Dengan demikian satu pangkalan umum dan satu pangkalan khusus dapat dihubungkan dengan berbagai cara, tetapi hubungan itu harus diperhatikan kualitas dan kuantitasnya agar kita dapat mengambil konklusi yang convincing.
 
Contoh :
Semua mamalia pasti akan menyusui.
Semua manusia adalah mamalia.

Pangkalan umum di sini adalah proposisi pertama sebagai pernyataan complete yang ditandai dengan kuantifier ‘ semua ‘ untuk menegaskan sifat yang berlaku bagi makhluk hidup secara menyeluruh. Pangkalan khususnya adalah proposisi kedua, meskipun ia juga merupakan pernyataan complete ia berada di bawah aturan pernyataan pertama sehingga dapat kita simpulkan :
semua manusia pasti akan menyusui.


B. Silogisme Hipotetik

Silogisme Hipotetik adalah argumen yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik yang menetapkan atau mengingkari terem antecindent atau terem konsecwen premis mayornya . Sebenarnya silogisme hipotetik tidak memiliki premis mayor maupun primis insignificant karena kita ketahui premis mayor itu mengandung terem predikat pada konklusi , sedangkan primis insignificant itu mengandung stretch subyek pada konklusi .

Pada silogisme hipotetik stretch konklusi adalah stretch yang kesemuanya dikandung oleh premis mayornya, mungkin bagian anteseden dan mungkin pula bagian konsekuensinya tergantung oleh bagian yang diakui atau di pungkiri oleh premis minornya. Kita menggunakan istilah itu secara analog , karena premis pertama mengandung permasalahan yang lebuh umum , maka kita sebut primis mayor , bukan karena ia mengandung stretch mayor. Kita menggunakan premis insignificant , bukan karena ia mengandung stretch insignificant , tetapi lantaran memuat pernyataan yang lebih khusus.

Macam tipe silogisme hipotetik :

    a) Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian road sign, seperti :
        Jika banjir, saya akan mengungsi.
        Sekarang banjir.
        Jadi saya mengungsi.

    b) Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian konsekuensinya, seperti :
        Bila kebakaran, pemadam kebakaran akan tiba.
        Sekarang pemadam kebakaran telah tiba.
        Jadi kebakaran telah terjadi.

    c) Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari antecendent, seperti :
        Jika Ahok mundur, maka APBD akan dikorupsi lebih banyak.
        Ahok  tidak mundur.
        Jadi APBD tidak dikorupsi lebih banyak.

    d) Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari bagian konsekwensinya, seperti :
        Bila buruh turun ke jalanan, pihak pengusaha akan gelisah.
        Pihak pengusaha tidak gelisah.
        Jadi  buruh tidak turun ke jalanan.
   

C. Silogisme Alternatif

Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain.

Bentuk Silogisme Alterantif :
    – Memiliki premis mayor dan premis insignificant.
    – Premis mayor menggunakan ungkapan alternatif.
    – Premis insignificant menolak salah satu pilihan.
    – Memiliki satu konklusi.

 Contoh:
   Kamu lebih suka bunga mawar atau melati.
   Kamu suka bunga melati.
Jadi, kamu tidak suka bunga mawar.


II. Entimen

Pengertian entimen adalah silogisme yang dipendekkan.
•           Contoh : Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam kuis berpacu dalam melodi itu.
•           Anda telah memenangkan kuis berpacu dalam melodi ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.

sumber: 
http://www.kaskus.es/penalaran-deduktif/

Rabu, 18 Maret 2015

BASIS DATA DAN SISTEM BASIS DATA

Latihan
1. Apa perbedaan basis data dan sistem basis data?

- Basis Data adalah suatu kumpulan data terhubung yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu, dan dengan software untuk melakukan manipulasi untuk kegunaan tertentu.

- Sistem Basis Data merupakan sekumpulan basis data dengan para pemakai yang menggunakan basis data secara bersama-sama, personil yang merancang dan mengelola basis data, teknik-teknik untuk merancang dan mengelola basis data, serta sistem komputer yang mendukungnya.

2. Sebutkan elemen-elemen yang menyusun sistem basis data!

- Basis Data, elemen ini disebut juga sebagai koleksi data atau pustaka data adalah sekumpulan dari bermacam-macam tipe record yang mempunyai hubungan antar record.

- Software Software yang digunakan dalam suatu basis data Contohnya yaitu Data Base Management System (DBMS).

- Hardware

- Brianware/pengguna merupakan elemen penting pada sistem basis data. Tipe orang yang menggunakan sistem basis data adalah berbeda-beda dan mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda pula.

3. Jelaskan bagaimana pengguna awam memandang data dalam sistem basis data!

- menurut saya sistem basis data harus disediakan berupa interface grafik yang mudah untuk dipahami sehingga akan mudah dipahami oleh orang yang belum pernah mengakses computer sekalipun.

4. Jelaskan kegunaan dari level konseptual dalam arsitektur sistem basis data!

- Sebuah model rincian yang meliputi seluruh struktur organisasi data. Data konseptual ini antara lain terdiri dari kesatuan aktifitas yang relevan, hubungan-hubungan dan atribut-atribur seperti aturan-aturan kegiatan dan ketentuan tentang bagaimana data digunakan.

5. Jelaskan perbedaan dari model data yang berbasis obyek dan model data yang berbasis record! –

Data Berbasis Record adalah beberapa unsur data yang dikelompokkan secara logis, misalnya yang berkaitan dengan obyek data tertentu, sedangkan Data berbasis Obyek merupakan himpunan data dalam prosedur atau relasi yang menjelaskan hubungan logis antar data dalam suatu basis data berdasarkan pada obyek datanya.
                             
6. Diberikan ilustrasi kasus sebagai berikut:

Sebuah perusahaan retailer memiliki domain usaha jual beli barang. Barang-barang yang diperjual belikan dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu busana dan bahan makanan. Setiap pelanggan dimungkinkan untuk melakukan pembelian beberapa barang, dan setiap barang mungkin dibeli oleh beberapa pelanggan. Tetapi setiap barang hanya dibeli dari seorang distributor, meskipun seorang distributor dimungkinkan untuk menjual beberapa jenis barang sekaligus. 

Gambarkan kasus tersebut diatas dengan:
1. model relasional
2. model hierarki
3. model model network





sumber:http://www.slideshare.net/apriadyazha/tugas-simbad

Senin, 16 Maret 2015

PENALARAN, PROPOSISI, INFERENSI & IMPLIKASI, WUJUD EVIDENSI DAN CARA PENGUJIAN

Kali ini saya akan membahas apa itu Penalaran,  Proposisi, Inferensi & Implikasi, Wujud Evidensi ,Cara Menguji Data ,Cara Menguji Fakta, Cara Menilai Autoritas.  Penalaran, apakah anda sering mendengar kata nalar? Dan apakah anda tahu nalar itu apa? Pada saat bangku sekolah dulu, saya ingat pada saat jam pelajaran matematika, guru saya bilang “jangan dihafalin, tapi di nalarin”, dari situ saya bingung, apa itu nalar. Mulai dari situ saya mulai mencari apa itu nalar. Nah sekarang saya akan menjabarkan pendapat-pendapat dari para ahli dan dari sumber lainya. Selamat membaca J



Penalaran

Dari wikipedia, Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui.  

proposisi (pernyataan berupa kalimat penuh dan bernilai benar / salah) yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi.
Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi. 

Definisi Penalaran Menurut Para Ahli

Keraf (1985: 5) berpendapat bahwa Penalaran adalah suatu proses berpikir dengan menghubung-hubungkan bukti, fakta, petunjuk atau eviden, menuju kepada suatu kesimpulan.

Bakry (1986: 1) menyatakan bahwa Penalaran atau Reasoning merupakan suatu konsep yang paling umum menunjuk pada salah satu proses pemikiran untuk sampai pada suatu kesimpulan sebagai pernyataan baru dari beberapa pernyataan lain yang telah diketahui.

Suriasumantri (2001: 42) mengemukakan secara singkat bahwa penalaran adalah suatu aktivitas berpikir dalam pengambilan suatu simpulan yang berupa pengetahuan.

jadi menurut saya penalaran adalah suatu proses berfikir untuk mendapatkan suatu kesimpulan dari data-data yang ada.

Penalaran terbagi menjadi 3 yaitu, Proposisi, Implikasi dan Inferensi.

1.  Proposisi

Proposisi adalah apa yang dihasilkan dengan mengucapkan suatu kalimat. Dengan kata lain, hal ini merupakan arti dari kalimat itu, dan bukan kalimat itu sendiri. Kalimat yg berbeda dapat mengekspresikan proposisi yang sama, jika artinya sama. Berdasarkan dari kriteria proposisi terbagi menjadi 4 yaitu, bentuk, sifat, kualitas, dan kuantitas.


Berdasarkan Bentuk

Berdasarkan bentuknya, proposisi dibagi menjadi dua jenis, yaitu :

Proposisi Tunggal

Proposisi tunggal adalah proposisi yang terdiri atas satu subjek dan satu predikat.
Contohnya :

-          Premis 1 : Semua makhluk hidup membutuhkan oksigen

-          Premis 2 : Aldo bernafas menggunakan paru-parunya

-          Kesimpulan : Aldo membutuhkan oksigen.

Proposisi Majemuk

Proposisi majemuk adalah proposisi yang terdiri atas satu subjek dan lebih dari satu predikat.
Contohnya :

-          Premis 1 : Semua orang yang ingin hidup mapan maka harus rajin belajar dan bekerja yang  tekun

-          Premis 2 : Saya ingin hidup mapan

-          Kesimpulan : Saya harus rajin belajar dan bekerja yang tekun



Berdasarkan sifatnya, proposisi juga terbagi menjadi dua jenis, di antaranya :

Proposisi Kategorial

Proposisi kategorial adalah proposisi yang hubungan antara subjek dan predikatnya tidak memerlukan syarat apa pun.
Contohnya :
-          Semua singa adalah omnivora.

Proposisi Kondisional

Proposisi kondisional adalah kebalikan dari proposisi kategorial, yaitu proposisi yang hubungan antara subjek dan predikatnya memerlukan syarat tertentu. Proposisi kondisional dapat dibagi lagi menjadi dua, yaitu :

Proposisi Kondisional Disjungtif

Proposisi kondisional disjungtif adalah proposisi yang mengandung dua pilihan.
Contohnya :
-          Dia seorang Pramugara atau Pilot?.

Proposisi Kondisional Hipotesis

Proporsisi kondisional hipotesis adalah proposisi yang mengandung hubungan sebab dan akibat.
Contohnya :
-          Andai aku polisi aku akan berantas para pem-begal.


Berdasarkan kualitasnya, proposisi dibagi menjadi dua jenis, yaitu :

Proposisi Positif/Affirmative

Proposisi positif/affirmative adalah proposisi yang memiliki kesesuaian antara subjek dan predikatnya.
Contohnya :
-          Semua mahasiswa yang bernilai E akan mengulang mata kuliah.

Proposisi Negatif

Proposisi negatif adalah kebalikan dari proposisi positif,
yaitu proposisi yang tidak memiliki kesesuaian antara subjek dan predikatnya.
Contohnya :
-          Semua pegawai pajak adalah markus


Berdasarkan kuantitasnya, proposisi juga terbagi ke dalam dua jenis, antara lain :

Proposisi Umum

Proposisi umum adalah proposisi yang biasanya diawali dengan kata ’semua’, ‘tidak satu pun’,’seluruh’.
Contohnya :
-          Seluruh manusia pasti dilahirkan.

Proposisi Khusus/Spesifik

Proposisi khusus/spesifik adalah proposisi yang biasanya diawali dengan kata ’sebagian’.
Contohnya :
-          Sebagian buku koleksi saya adalah komik.

2.  Implikasi

Implikasi diwujudkan dengan pernyataan “jika-maka” atau juga “if-then“. Implikasi adalah suatu pernyataan logika yang hanya akan bernilai salah ketika sebab bernilai benar DAN akibat bernilai salah. Untuk lebih jelasnya kita lihat tabel kebenaran berikut:
Tetapi kita harus ingat kalau “jika A maka B” tidak sama dengan “jika B maka A” karena alur implikasi hanyalah berjalan satu arah saja.

Contoh:
“Jika lampu merah menyala maka kendaraan bermotor akan berhenti”
kalimat diatas tidak akan sama dengan :
“Jika kendaraan bermotor berhenti maka lampu merah menyala”


3.  Inferensi

Pengertian inferensi yang umum ialah proses yang harus dilakukan pembaca (pendengar) untuk melalui makna harfiah tentang apa yang ditulis (diucapkan) samapai pada yang diinginkan oleh saorang penulis (pembicara).  

Inferensi atau kesimpulan sering harus dibuat sendiri oleh pendengar atau pembicara karena dia tidak mengetahui apa makna yang sebenarnya yang dimaksudkan oleh pembicara/penulis. Karena jalan pikiran pembicara mungkin saja berbeda dengan jalan pikiran pendengar, mungkin saja kesimpulan pendengar meleset atau bahkan salah sama sekali.

Apabila ini terjadi maka pendengar harus membuat inferensi lagi. Inferensi terjadi jika proses yang harus dilakukan oleh pendengar atau pembaca untuk memahami makna yang secara harfiah tidak terdapat pada tuturan yang diungkapkan oleh pembicara atau penulis.

Pendengar atau pembaca dituntut untuk mampu memahami informasi (maksud) pembicara atau penulis. Inferensi terbagi menjadi 2, diantaranya Inferensi langsung dan Inferensi tidak langsung.

Inferensi Langsung

Inferensi yang kesimpulannya ditarik dari hanya satu premis (proposisi yang digunakan untuk penarikan kesimpulan). Konklusi yang ditarik tidak boleh lebih luas dari premisnya.
Contoh:
-          “Bu, besok temanku berulang tahun. Saya diundang makan malam. Tapi saya tidak punya baju baru, kadonya lagi belum ada”.
Maka inferensi dari ungkapan tersebut: bahwa tidak bisa pergi ke ulang tahun temanya.

2.  Inferensi Tidak Langsung

Inferensi yang kesimpulannya ditarik dari dua / lebih premis. Proses akal budi membentuk sebuah proposisi baru atas dasar penggabungan proposisi-preposisi lama.


Wujud Evidensi

Evidensi adalah semua fakta yang ada, yang di hubung-hubungkan untuk membuktikan adanya sesuatu. Evidensi merupakan hasil pengukuan dan pengamatan fisik yang digunakan untuk memahami suatu fenomena. 

Evidensi sering juga disebut bukti empiris. Akan tetapi pengertian evidensi ini sulit untuk ditentukan secara pasti, meskipun petunjuk kepadanya tidak dapat dihindarkan. Data dan informasi yang di gunakan dalam penalaran harus merupakan fakta. Oleh karena itu perlu diadakan pengujian melalui cara-cara tertentu sehingga bahan-bahan yang merupakan fakta itu siap di gunakan sebagai evidensi.


Cara pengujian evidensi ada tiga (3) yaitu:

1.   Cara menguji data

Data dan informasi yang digunakan dalam penalaran harus merupakan fakta. Oleh karena itu perlu diadakan pengujian melalui cara-cara tertentu sehingga bahan-bahan yang merupakan fakta itu siap digunakan sebagai evidensi.

Dibawah ini beberapa cara yang dapat digunakan untuk pengujian tersebut.
(- Observasi,  - Kesaksian,  - Autoritas)

2.   Cara Menguji Faktor

Untuk menguji apakah data informasi yang kita peroleh itu merupakan fakta atau bukan, maka harus diadakan penilaian. Penilaian tersebut merupakan penilaian tingkat pertama untuk mendapatkan keyakitan bahwa semua bahan itu adalah fakta, sesudah itu harus mengadakan penilaian tingkat kedua yaitu dari semua fakta tersebut dapat digunakan, sehingga benar-benar meyakinkan kesimpulan yang akan diambil.

1.  Konsistensi

Adalah melakukan suatu kegiatan secara terus menerus dengan tekun dan benar tanpa keluar dari jalur atau batasan batasan yang telah di tentukan maupun sesuai dengan ucapan yang telah dilontarkan. konsisten salah satu sikap dari manusia yang sifatnya adalah untuk memegang teguh suatu prinsip atau pendirian dari segala hal yang telah di tentukan.

2   Koherensi

Adalah bagaimana membuat peralihan-peralihan yang jelas antar ide-ide, membuat  hubungan yang jelas antar kalimat dari sebuah paragraph dan membuat hubungan antar paragraph jelas dan mempermudah para pembaca untuk mengerti. Koherensi haruslah jelas, lengkap, susunan serta pengembangan materinya harus logis.

3.   Cara Menguji Autoritas

Menghidari semua desas-desus atau kesaksian, baik akan membedakan pula apa yang hanya merupakan pendapat saja atau pendapat yang sungguh-sungguh didasarkan atas penelitian atau data eksperimental. Ada beberapa cara sebagai berikut :

1.  Tidak mengandung prasangka

Pendapat disusun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli atau didasarkan pada hasil eksperimen yang dilakukannya.

2.   Pengalaman dan pendidikan autoritas

Dasar kedua menyangkut pengalaman dan pendidikan autoritas. Pendidikan yang diperoleh menjadi jaminan awal. Pendidikan yang diperoleh harus dikembangkan lebih lanjut dalam kegiatan sebagai seorang ahli. Pengalaman yang diperoleh autoritas, penelitian yang dilakukan, presentasi hasil penelitian dan pendapatnya akan memperkuat kedudukannya.

3.   Kemashuran dan prestise

Ketiga yang harus diperhatikan adalah meneliti apakah pernyataan atau pendapat yang akan dikutip sebagai autoritas hanya sekedar bersembunyi dibalik kemashuran dan prestise pribadi di bidang lain.

4.   Koherensi dengan kemajuan

Hal keempat adalah apakah pendapat yang diberikan autoritas sejalan dengan perkembangan dan kemajuan zaman atau koheren dengan pendapat sikap terakhir dalam bidang itu.

Sedangkan metode penalaran ada dua yaitu induktif dan deduktif, untuk lebih lengkapnya akan di post di halaman selanjutnya .(secepatnya)